Saturday, April 20, 2013

Pedoman Umum Penaman Tokoh pada Wikipedia



Pedoman umum
1. Tuliskan dengan EYD
Nama-nama tokoh dalam bahasa Indonesia (nama Indonesia), dieja sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Contoh:
·         Wage Rudolf Supratman dan bukan Wage Rudolf Soepratman.
·         H.O.S. Cokroaminoto dan bukan H.O.S. Tjokroaminoto.
Pengecualian: Jika penulisan nama tokoh memang menggunakan ejaan lama, maka juga ditulis sebagaimana adanya, tidak "dimodernkan". Contohnya: Pramoedya Ananta Toer, bukan Pramudya Ananta Tur.
2. Gelar tidak ditulis
Gelar-gelar kebangsawanan dan akademis jangan dipakai sebagai judul artikel, meskipun harus disebut dalam artikel sendiri. Contoh:
Gelar kebangsawanan
·         Hamengkubuwono IX dan bukan Sultan Hamengkubuwono IX atau Sri Hamengkubuwono IX
·         Kartini dan bukan R.A. Kartini atau Raden Adjeng Kartini atau Raden Ajoe Kartini
Gelar lainnya: lihat gelar kebangsawanan
Pengecualian: Pangeran Diponegoro, Pangeran Antasari, Raden Wijaya, Raden Saleh, para Paus Katolik Roma, para Patriark, para Kaisar Asia Timur, dan beberapa tokoh lainnya.
Gelar akademis
·         Jusuf Kalla dan bukan Drs. Jusuf Kalla
3. Tuliskan nama lengkap
Nama-nama tokoh sebaiknya ditulis secara lengkap, nama depan dan nama belakang, kecuali tokoh tidak memiliki nama depan secara resmi atau nama merupakan nama julukan. Contoh:
·         Aristoteles
·         Bill Clinton dan bukan William Jefferson Clinton, karena terkenal menggunakan nama Bill (yang merupakan singkatan dari William), dan bukan nama lahirnya.
4. Bahasa Inggris bukanlah standar
Sering kali seorang tokoh menjadi terkenal/banyak dikenal melalui nama Inggrisnya, baik itu tokoh Yunani kuno, tokoh agama, maupun tokoh-tokoh modern yang memiliki nama alternatif dalam bahasa Inggris. Nama-nama tokoh asing (non-nama Indonesia) ditulis sesuai ejaan dalam bahasa aslinya dengan acuan kepada bahasa Indonesia, bukan bahasa lain. Bila bahasa aslinya bukan bahasa dengan 26 alfabet Latin seperti yang digunakan di Indonesia, transliterasinya lebih diutamakan daripada alfabet/aksara aslinya. Contoh:
  • Ibnu Sina bukan Avicenna
Yang menjadi pertimbangan secara berturut-turut adalah:
  • nama yang populer (yang paling banyak dimasukkan orang di kotak pencarian)
  • nama yang ingin dipakai oleh sang tokoh
  • nama yang paling sering digunakan, walaupun tidak populer (misalnya karya ilmiah)
  • nama transliterasi Indonesia dari nama lahir/nama aslinya
  • nama lahir
  • nama asli
  • nama yang terakhir digunakan

No comments:

Post a Comment