Bintang dan Rahasianya
Lihatlah ruangan di sekelilingmu sekarang. Pasti di sana ada
banyak obyek dengan materi pembentuk dan warna warni yang berbeda. Padahal
semuanya terbuat dari bahan yang sama yakni elemen kimia.
Tentunya kamu juga sudah mengetahui nama sebagian elemen kimia,
seperti emas, oksigen dan tembaga. Totalnya, ada 118 elemen kimia. Kamu masih
ingat tabel periodik kimia kan? Disana kamu bisa menemukan elemen-elemen kimia
tersebut. Artinya, semua yang ada di ruanganmu sekatang dan termasuk juga semua
yang bisa kita lihat di Bumi – dibuat dari berbagai elemen kimia tersebut. Dan
semua dibentuk hanya oleh 118 elemen kimia saja!
Gugus Bola Messier 4 di Rasi Scorpius. Kredit: ESO Imaging
Survey
Hal yang sama juga terjadi pada obyek di luar angkasa. Memang
ada beberapa elemen kimia extra di luar sana, tapi para astronom sampai saat
ini hanya tahu 118 elemen kimia.
Sebagian besar elemen kimia hanya bisa terbentuk di dalam
bintang dan dilepaskan ke luar angkasa ketika bintang meledak sehingga
materi-materinya bisa digunakan dalam pembentukan bintang baru. Pada saat
pembentukan bintang baru menggunakan materi bintang yang sudah meledak, maka
akan lebih banyak lagi elemen kimia yang terbentuk. Artinya, untuk setiap
generasi baru dari bintang, akan ada lebih banyak elemen kimia yang tersedia
untuk pembentukan bintang yang baru.
Dengan demikian, untuk bintang-bintang yang sangat tua seperti
yang ada dalam gugus bintang di foto – tidak banyak jenis elemen kimia yang
terkandung di dalamnya. Untuk gugus bintang di foto, elemen kimia yang ada di
dalamnya sebagian besar adalah hidrogen dan helium. Tapi, astronom menemukan
satu bintang yang sangat aneh di dalam gugus tersebut. Kenapa aneh? Karena
ternyata si bintang juga memiliki elemen yang kita sebut lithium. Bagaimana
bisa ada lithium? Para astronom pun masih belum bisa menjawabnya!
Fakta menarik: Elemen-elemen kimia baru masih terus ditemukan. Elemen terbaru
ditemukan pada tahun 2010 saat para ilmuwan mengumumkan kalau mereka menemukan
elemen “ununseptium”. Jangan kuatir kalau kamu tidak tahu bagaimana
melafalkannya dengan benar – kami pun tidak bisa!
Sumber: Universe Awareness Space Scoop.
No comments:
Post a Comment