Friday, April 15, 2011

Hipparkhos

Hipparkhos (bahasa Yunani Ἳππαρχος) (190 SM – 120 SM) adalah seorang astronom, ahli geografi, dan matematikawan Yunani kuno, pada zaman Helenistik.
Hipparkhos dilahirkan di Nicea (sekarang Iznik, Turki), dan kemungkinan meninggal di Pulau Rhodes. Hipparkhos dianggap sebagai astronom terbesar pada era klasik. Dia adalah orang pertama yang membangun model akurat dan kuantitatif gerakan Matahari dan Bulan. Untuk perkerjaan ini ia menggunakan hasil pengamatan dan pengetahuan yang telah dikumpulkan selama berabad-abad oleh bangsa Chaldea dari Babylonia. Ia juga yang pertama mengompilasi tabel trigonometri, yang membuatnya dapat memecahkan masalah-masalah segitiga. Dengan teori Matahari dan bulan dan trigonometri numerik miliknya, ia berhasil membangun metode dalam memperkirakan gerhana Matahari. Pencapaiannya yang lain termasuk penemuan presesi, kompilasi katalog bintang yang pertama, dan kemungkinan, pencipta astrolabe. Claudius Ptolemaeus, tiga abad kemudian sangat bergantung pada pekerjaan Hipparkhos. Risalah astronomi Ptolemaeus ini selanjutnya malah menggantikan karya-karya Hipparkhos. Meskipun Hipparkhos menulis setidaknya 14 buku, hanya komentarnya pada puisi astronomis populer karya Aratus yang terselamatkan oleh para penyalin masa itu. Konsekuensinya kita hanya tahu sedikit mengenai kehidupan dan karya Hipparkhos.

Saturday, April 9, 2011

Video Pembelajaran Rotasi dan Revolusi Bumi

Unduh Video Pembelajaran Rotasi dan Revolusi Bumi

Wednesday, April 6, 2011

DRAMA LOKAL - LA ONTO – ONTOLU

Selamat Pagi
Ass.wr.wb
Inilah pementasan drama kelas XI IPA2 kelompok dua yang berjudul ‘LA ONTO ONTOLU”. Adapaun pemain beserta kru-kru dari drama ini adalah sebagai berikut
LA ONTO – ONTOLU
PEMAIN BESERTA KRU:
1.       MUH. ARZAN Sebagai RAJA
2.       AGISNAWATI HAMZAH Sebagai NENEK
3.       DAUD LEAFATUBUN Sebagai SUMANTAPURA /LA ONTO ONTOLU
4.       SITI SALEHA MANAN Sebagai PUTRI SULUNG
5.       PANGESTIKA KANSIL Sebagai PUTRI KEDUA
6.       RYAN FADILLAH Sebagai PUTRI BUNGSU
7.       ZALIMAN Sebagai PENGAWAL 1
8.       LD. RAHMAN Sebagai PENGAWAL 2
9.       RAHMALIA Sebagai DAYANG
10.    NYOMAN TIKA Sebagai DAYANG
11.    ITA ARIANI Sebagai DAYANG
12.    ASRUL HIDAYAT Sebagai PENATA MUSIK
13.    LD. KAMARULAH Sebagai PENATA MUSIK
14.    WA RASIA Sebagai NARATOR
15.    ZULMIYATI Sebagai PENATA BUSANA DAN RIAS
16.    SARI HIJRIYANTI Sebagai PENATA BUSANA DAN RIAS
17.    SARNITA Sebagai PENATA BUSANA DAN RIAS
18.    TUTY ISMIRAD Sebagai PENATA BUSANA DAN RIAS
19.    LM. NASRUL Sebagai PENATA PANGGUNG
20.    MUH. HARDIAN Sebagai PENATA PANGGUNG

                                                             Sinopsis
               La Onto-Ontolu adalah putra sulung seorang raja di bulan. Suatu ketika, ia sempat menyaksikan keindahan bumi, karena kagum dan penasaran maka turunlah ia ke bumi dengan menyamar menjadi sebutir telur. La onto-ontolu dalam bahasa Buton (Sulawesi Tenggara) berarti telur. Setelah tinggal di bumi, ia tinggal dirumah seorang nenek tua dan menikahi putri bungsu Raja Buton. Namun, pernikahan mereka membuat kedua kakak kandung putri bungsu iri hati dan dendam. Suatu hari, mereka berniat untuk mencelakai La Onto-Ontolu .Tapi rencana mereka tidak berhasil ,sehingga kedua saudara putri bungsu mendapat ganjaran dari perbuatan mereka dan putri bungsu dan la onto-ontolu hidup bahagia.

ADEGAN 1
              
               Suatu ketika, ia sempat menyaksikan keindahan bumi. Oleh karena kagum dan penasaran, maka turunlah ia ke bumi dengan menyamar menjadi sebutir telur. Setiba di bumi, Sumantapura hinggap di petarangan (tempat ayam mengerami telurnya) milik seorang nenek. Rupanya, kehadiran Sumantapura mengundang perhatian ayam-ayam yang ada di kandang itu.
Ayam                     : kok,,,kotekkk,,kok…kotekkk
Kambing                : mbeee….mbeeeee…..
Nenek                    : (kaget mendengar suara peliharaanya) ha?!! Apa yang terjadi dengan hewan         peliharaanku…jangan-jangan telur ayamku dimakan burung oleh gagak. Awas!!!! takkan kuberi ampun….

               Nenek itu pun bergegas pulang ke pondoknya. Alangkah terkejutnya ia setelah memeriksa semua telur ayamnya di petarangan.
Nenek                                   :Astaga!!!!Telur apa ini…Dari mana asalnya??? Baru kali ini aku melihat telur sebesar ini. Lebih baik kubawa saja telur ini (sambil memasukan telur tersebut kedalam keranjang)

Setelah itu, nenek kembali ke kebun untuk melanjutkan pekerjaannya yang hampir selesai.

               Saat hari menjelang siang, ia pulang ke pondoknya untuk makan siang.
Nenek                    : Lapar sekali…(kaget) Hei!!, siapa yang menghabiskan makananku, sudahlah lebih baik aku pergi mengambilnya lagi..
               Nenek itu hendak mengambil sisa makanannya didapur ,saat kembali..
Nenek                    : Hai,,siapa lagi yang menghabiskan air minumku(sambil memegang tempayanya) …kurang ajar akan kuberi pelajaran orang tersebut!!!!

ADEGAN 2

               Pada esok harinya, karena penasaran, ia pun berniat menjebak pelakunya.
Nenek                    : Dengan cara apa aku menjebaknya . ah…Aku akan menjebak pelakunya dengan siri dan tembakau (sambil menyiapkan jebakanya)

           Setelah itu, berangkatlah ia ke kebun. Begitu nenek itu pergi, keranjang yang berisi telur perlahan-lahan terbuka penutupnya dan keluarlah seorang pemuda perkasa dari dalamnya yang tidak lain adalah Sumantapura.
Sumantapura          : (sambil celingak celinguk melihat sekelilingnya) Nenek itu sudah pergi, lebih baik aku segera melahap makanan itu…. Mmm lezat sekaliii

               Dengan perasaan senang, sumantapura melahap habis makanan tersebut tanpa menyisakan sedikit pun.
Sumantapura          : (Sambil memegang perutya) kenyangnya,,,,(melihat siri dan tembakau) akan kulahap juga makanan ini (mengambil dan memakanya) tiba-tiba,,(sambil memegang kepalanya) kepalaku pusing, apa yang terjadi denganku, makanan apa yang dibuat nenek itu hingga..(jatuh pingsan)

               Oleh karena tidak terbiasa makan sirih, kepalanya pun menjadi pusing, matanya berkunang-kunang, dan akhirnya jatuh pingsan. Menjelang siang, nenek itu kembali dari kebunnya.
Nenek                    : (kaget) Ha?!! Siapa geranagan ini pemuda ini..jangan-jangan pemuda ini telah mati (sambil memeriksa) syukurlah..Alhamdulillah …pemuda ini hanya pingsan..Hey,nak!! Bangunlah…

Begitu siuman, Sumantapura terkejut melihat seorang nenek yang sedang duduk di sampingnya.
Sumantapura          : Haa!!!(kaget) ..Maafkan saya, Nek. Sayalah yang telah menghabiskan semua makanan nenek .
Nenek                    : (sambil tersenyum) Sudahlah, Cucuku! Tidak apa-apa
Sumantapura          : Terima kasih,Nek
Nenek                    : Tapi, kalau boleh Nenek tahu, kamu siapa dan berasal dari mana ??
Sumantapura          : Baiklah saya akan ceritakan saya adalah putra sulung dari raja bulan,saya kerap mengelilingi angkasa dengan kekuatan yang saya miliki dan suatu hari saat berkeliling saya sangat tertarik dengan keindahan bumi sehingga saya menyamar menjadi sebutir telur, begitulah ,nek                  
Nenek                    : (kaget) jadi kamu putra raja bulan??
Sumantapura          : (sambil mengangguk)
Nenek                    : Baiklah tinggallah disini sesuka hatimu,nak. Karena nenek menemukan dalam wujud telur maka Mulai sekarang nenek akan memanggilmu dengan nama “La Onto-Ontolu” yang berarti telur
Sumantapura          : Baiklah nek

Sejak itu pula, La Onto-Ontolu tinggal bersama si nenek dan nenek sangat meyanyangi sumantapura sebagai cucunya.

               Suatu malam saat sedang duduk di Teras rumah, La Onto-Ontolu merasa bahwa kebahagiaan tersebut terasa kurang tanpa kehadiran seorang istri.
Nenek                                   : (menhampiri la onto ontolu) ada apa gerangan cucuku..apa yang membuatmu risau..
Sumantapura          : Nek,bolehkan akau meminta sesuatu kepada nenek
Nenek                    : Ada apa cucuku? Apa yang bisa nenek lakukan
Sumantapura          :Nek, bolehkah saya minta tolong untuk dilamarkan putri sulung Raja Buton?
Nenek                    :Baiklah cucuku..besok nenek akan pergi ke istana raja..

ADEGAN 3

               Paginya Nenek bersama Sumantapura berangkat ke istana. Ketika di istana, Sumantapura mempersilahkan Nenek itu masuk dan dia menunggu diluar. Ketika masuk ke dalam istana nenek itu tidak sengaja bertemu dengan salah satu pengawal istana.
Pengawal 1            : Hey!!!! Nenek tua, Ada apa gerangan nenek datang keistana ini
Nenek                    : saya ingin bertemu dengan baginda raja, pertemukanlah saya dengan baginda.
Pengawal 2            : Baiklah ikutlah dengan saya

               Pengawal 2 pun mengantar nenek menemui baginda raja, Saat itu sang raja sedang duduk santai dengan ketiga putrinya beserta dayang-dayang istana .Namun, ketika menyampaikan lamaran tersebut di hadapan raja beserta ketiga putrinya, ia tidak menyebut nama asli putra Raja Bulan itu karena sudah terbiasa memanggilnya dengan La Onto-Ontolu
Pengawal2             : Ampun baginda, Hamba mengganggu baginda tapi ada seorang nenek yang ingin bertemu dengan baginda raja(sambil menunduk)
Raja                       : Baiklah persilahkan nenek itu masuk
Pengawal2             : Baik baginda

               Pengawal pun memanggil sang nenek yang sedari tadi menunngu diluar.
Pengawal2             : Masuklah
Nenek                    : Terima kasih
Pengawal2             : Inilah nenek yang ingin bertemu dengan baginda raja
Raja                       : (sambil memberi isyarat kepada pengawal untuk meninggalkan tempat itu) Pengawal2              : Hamba mohon undur diri
Raja                       : Ada gerangan yang membawa nenek ingin menemui saya
Nenek                    : Ampun, Baginda! Hamba datang kemari untuk menyampaikan lamaran cucu saya La Onto-Ontolu kepada putri sulung baginda (sambil memberi hormat)

               Putri sulung raja yang mendengar nama orang yang melamarnya itu tentu saja tidak mau terima.
Putri sulung           : Tidak, Yah. Aku tidak mau menikah dengan telur..  aku tidak mau..
Raja                                       :Pulanglah dan sampaikan kepada cucumu bahwa putriku tidak menerima lamaranmu

               Dengan perasaan kecewa, si Nenek keluar untuk menyampaikan kabar
buruk itu kepada La Onto-Ontolu. Mendengar kabar buruk tersebut, La Onto-Ontolu tidak putus asa. Dan dia meminta kepada si Nenek untuk masuk kembali,  
Sumantapura          : Maaf, Nek! Jika Nenek tidak keberatan, saya minta tolong lagi untuk dilamarkan putri kedua raja..Siapa tahu dia mau menerima lamaran saya

               Putri kedua raja yang mendengar nama orang yang melamarnya itu tentu saja tidak mau terima.
Putri kedua            : Tidak, Yah. Aku tidak mau menikah dengan telur, aku tidak sudi
Raja                                       :Pulanglah dan sampaikan kepada cucumu bahwa putriku tidak menerima lamaranmu

               Meskipun tinggal putri bungsu yang menjadi harapan satu-satunya, La Onto-Ontolu tidak pernah putus asa. Ia kembali meminta kepada nenek itu untuk menyampaikan lamarannya kepada putri bungsu.
Sumantapura          : Maaf, Nek! Jika Nenek tidak keberatan, saya minta tolong sekali lagi untuk dilamarkan putri bungsu raja..Siapa tahu dia mau menerima lamaran saya.
Nenek                    :Baiklah cucuku saya menghargai kegigihanmu, saya akan pergi lagi menyampaikan niatmu kepada baginda  tapi ubahlah wujudmu menjadi sebutir telur..
Sumantapura          : kenapa nek?
Nenek                    : siapa tau putri bungsu baginda mau menerima lamaranmu dengan melihat wujudmu sebagai telur
Sumantapura          : baiklah nek

               Kemudian kembalilah sang nenek keistana sekali lagi dan menghadap baginda raja dengan membawa telur tersebut
Nenek                    : Ampun, Baginda! Hamba datang sekali lagi kemari untuk menyampaikan lamaran cucu saya La Onto-Ontolu kepada putri Bungsu baginda (sambil memberi hormat)
Raja                       : bagaimana anakku… apakah kamu menerima?
Putri Bungsu          :Baiklah,nek. Saya menerima lamaran nenek. Saya akan menikah dengan cucu nenek
Nenek                    : (Kaget) Benarkah yang mulia..yamg mulia menerima lamaran cucuku
Putri Bungsu          : (Mengangguk)…
Nenek                    : berbahagialah cucuku.. putri bungsu baginda menerima lamaranmu…..(sambil berbisik pada telur) … ini telur yang saya maksud yang mulia (sambil memberikan telur)
Putri bungsu          : (sambil menerima) baiklah nek.. saya akan menyimpan telur ini
Nenek                    : sekali lagi terima kasih yang mulia.. kalau begitu hamba mohon undur diri yang mulia
Raja                       : silahkan..

               Sementara itu, kedua saudara putri bungsu yang mengetahui hal tersebut mengolok-olok dan menganggap adiknya itu tidak waras lagi.
Putri sulung           : Hai, Bungsu! Apakah kamu sudah gila? Untuk apa menikah dengan telur?
Putri Bungsu          :Aku tidak gila, aku menerima lamaran cucu nenek itu
Putri Sulung           :Apa kamu tidak berpikir bagaimana nasibmu kalau menikah dengan seorang telur,apa kamu tidak berpikir!!!
Putri kedua            : Dasar memang nasibmu ditakdirkan menikah dengan telur;
Putri Bungsu          :Itu kemauanku, jadi apapun yang kalian katakan terserah kalian saja
Putri sulung           : Sudahlah lakukan sesukamu
Putri Kedua           :Jangan meminta bantuan kepada kita kalau terjadi sesuatu karena kita sudah memperingatkanmu
Putri Bungsu          : terima kasih saudaraku.. Ayo kita pergi telur …
Putri sulung           : apa?? Sudhlah aku sudah muak dengan semua ini.. ayo kita pergi…

ADEGAN 4

               Sejak membawa telur itu, ia selalu mengalami kejadian aneh di dalam kamarnya. Setiap kali saat ia hendak masuk kekamar manadi, air di bak mandinya selalu habis.
Putri bungsu          : (kaget) Apa yang terjadi dengan air dibak ini.Padahal, bak itu selalu penuh air . aneh sekali.. (berjalan kembali ke kamarnya)… siapa ya pelakunya.. aku harus menjebak pelakunya.. aku akan bersembunyi disini…
               Sampai hari menjelang malam.. tidak ada tanda-tanda yang muncul.. tapi tiba-tiba terdengar suara dari kamar mandi
Putri Bungsu          : Itu pasri pelakunya (berjalan menuju kamar mandi) Hai, kamu siapa? Berani-beraninya kamu menyusup masuk ke dalam kamarku
Sumantapura          : (berjalan mendekati putri bungsu dan terseyum )
Putri Bungsu          : Hey!! Apa kamu tidak dengar apa yang kukatakan
Sumantapura          : tenanglah, Baiklah akan kuceritakan siapa saya sebenarnya, saya adalah putra sulung dari raja bulan,saya kerap mengelilingi angkasa dengan kekuatan yang saya miliki dan suatu hari saat berkeliling saya sangat tertarik dengan keindahan bumi sehingga saya menyamar menjadi sebutir telur, begitulah.
Putri bungsu          : jadi wujudmu sebenarnya….
Sumantapura          : inilah saya yang sebenarnya..                                           

               Mendengar cerita itu, maka tahulah ia bahwa ternyata pemuda tampan itu adalah calon suaminya. Dengan persetujuan raja, perkawinan putri bungsu dengan La Onto-Ontolu pun dilangsungkan dan mereka sangat bahagia

ADEGAN 5

               Rupanya, perkawinan putri bungsu dengan pemuda tampan itu membuat ketiga kakaknya iri hati dan dendam. Mereka berniat untuk membuat adik bungsunya itu menderita. Suatu hari, ketiga kakak putri bungsu mengajak Putri Bungsu dan suaminya untuk berburu ke hutan. Selain membawa bekal makanan, mereka juga membawa sirih dan tembakau. Setiba di hutan, putri sulung raja sengaja membuang puan (tempat sirih) kesayangan milik putri bungsu ke dalam jurang.
Putri Bungsu          : Jangan!!!!!! Apa yang mau kakak lakukan, jangan,kak
Putri sulung           : Diamlah dan jangan banyak bicara (sambil mendorong Putri bungsu dan membuang puanya ke dalam jurang).. lihatlah.. apa yang akan kamu lakukan adikku
Putri Bungsu          : (menangis) hikss….hikss..hiksss, kalian jahat..
Putri kedua            : hahaha,,rasakan, apa yang yang akan kamu lakukan adikku???
Sumantapura          : Tenanglah dinda,,saya akan mengambilkanya untukmu, tunggulah disini

               Namun, begitu ia turun, kedua kakak putri bungsu segera mendorong Sumantapura ke dalam jurang.
Putri bungsu          : Apa yang kakak lakukan,HENTIKAN!!!!
Sumantapura          : tolonggggggggg……………….
Putri sulung           : Diamlah,,,suamimu itu pasti sudah mati karena jatuh ke dalam jurang dan
                               Mungkin sudah di makan ular atau serigala ,hahaha
Putri Bungsu          : KANDA!!!! Hiks,,,hiks…hikss
Putri Kedua           : diamlah!! Kalau kau tidak diam, kau akan kubuang juga ke dalam jurang
Putri Bungsu          : kandaaaa…. Bagaimana keadaanmu… apakah kamu masih hidup….
Purti sulung           : sudahlah.. tinggalkan saja dia, pasti dia sudah mati dibawah sana
Putri bungsu          : tidakkkkk!!!! Aku akan menunggunya disini..
Putri Kedua           : terserah.. lakukan sesukamu.. ayo kita pergi

               Ia hanya bisa pasrah atas peristiwa yang menimpa suaminya. Hingga tengah malam, putri bungsu yang malang itu hanya duduk termenung disembari ditemani suara jangkrik. Ia memikirkan nasib laki-laki yang amat dicintainya itu. Di tengah-tengah lamunannya, tiba-tiba terdengar suara suara jejak kaki
Putri Bungsu          : siapa itu , siapa itu ?
Sumantapura          : Ini aku Dinda,aku Suamimu. Dinda mengapa kau masih di sini ?
Putri Bungsu          : Aku menunggu Kanda,aku khawatir pada Kanda. Tapi syukurlah Kanda
                               baik – baik saja.
Sumantopura         : iya Kanda baik – baik saja.Aku menepati janjiku, ini(sambil memberikan
                               puan)
Putri bungsu          : Terima kasih kanda,saya sangat senang karena kanda selamat
Sumantapura          : (tersenyum) . Dinda…ada yang ingin kubicarakan denganmu
Putri Bungsu          : ada apa kanda??
Sumantapura          : ikutlah denganku, aku akan membawamu ke bulan.Aku tidak nyaman tinggal diistana itu
Putri Bungsu          : tapi,,,,,(berpikir sejenak) mmm…baikah kanda, aku akan ikut dengan kanda
Sumantapura          : baguslah
Putri                       : tapi bagaimana ayahku dan juga saudaraku
Sumantapura          : tenanglah aku sudah mengirim perwakilan dari kerajaanku untuk menyampaikan kebenaranya pasti baginda raja sudah melakukan sesuatu.. nanti kapan-kapan kamu boleh mengunjungi ayahmu…
Putri bungsu          : terima kasih

               La Onto-Ontolu mengajak istrinya ke bulan. Mereka pun hidup rukun dan bahagia. Sementara itu, ketiga kakak putri bungsu mendapat hukuman dari raja karena diketahui telah membuat putri bungsu menderita sehingga pergi dari istana.

                               Demikian cerita La Onto-ontolu. Semoga anda semua menikmatinya.