Selamat
Pagi
Ass.wr.wb
Inilah pementasan drama kelas XI IPA2 kelompok dua yang berjudul ‘LA ONTO
ONTOLU”. Adapaun pemain beserta kru-kru dari drama ini adalah sebagai berikut
LA ONTO – ONTOLU
PEMAIN BESERTA
KRU:
1.
MUH. ARZAN Sebagai RAJA
2.
AGISNAWATI HAMZAH Sebagai NENEK
3.
DAUD LEAFATUBUN Sebagai SUMANTAPURA /LA ONTO ONTOLU
4.
SITI SALEHA MANAN Sebagai PUTRI SULUNG
5.
PANGESTIKA KANSIL Sebagai PUTRI KEDUA
6.
RYAN FADILLAH Sebagai PUTRI BUNGSU
7.
ZALIMAN Sebagai PENGAWAL 1
8.
LD. RAHMAN Sebagai PENGAWAL 2
9.
RAHMALIA Sebagai DAYANG
10.
NYOMAN TIKA Sebagai DAYANG
11.
ITA ARIANI Sebagai DAYANG
12.
ASRUL HIDAYAT Sebagai PENATA MUSIK
13.
LD. KAMARULAH Sebagai PENATA MUSIK
14.
WA RASIA Sebagai NARATOR
15.
ZULMIYATI Sebagai PENATA BUSANA DAN RIAS
16.
SARI HIJRIYANTI Sebagai PENATA BUSANA DAN RIAS
17.
SARNITA Sebagai PENATA BUSANA DAN RIAS
18.
TUTY ISMIRAD Sebagai PENATA BUSANA DAN RIAS
19.
LM. NASRUL Sebagai PENATA PANGGUNG
20.
MUH. HARDIAN Sebagai PENATA PANGGUNG
Sinopsis
La Onto-Ontolu adalah putra
sulung seorang raja di bulan. Suatu ketika, ia sempat menyaksikan keindahan
bumi, karena kagum dan penasaran maka turunlah ia ke bumi dengan menyamar
menjadi sebutir telur. La onto-ontolu dalam bahasa Buton (Sulawesi Tenggara)
berarti telur. Setelah tinggal di bumi, ia tinggal dirumah seorang nenek tua
dan menikahi putri bungsu Raja Buton. Namun, pernikahan mereka membuat kedua
kakak kandung putri bungsu iri hati dan dendam. Suatu hari, mereka berniat untuk
mencelakai La Onto-Ontolu .Tapi rencana mereka tidak berhasil ,sehingga kedua
saudara putri bungsu mendapat ganjaran dari perbuatan mereka dan putri bungsu
dan la onto-ontolu hidup bahagia.
ADEGAN 1
Suatu ketika, ia sempat menyaksikan keindahan bumi. Oleh karena kagum
dan penasaran, maka turunlah ia ke bumi dengan menyamar menjadi sebutir telur.
Setiba di bumi, Sumantapura hinggap di petarangan (tempat ayam mengerami
telurnya) milik seorang nenek. Rupanya, kehadiran Sumantapura mengundang
perhatian ayam-ayam yang ada di kandang itu.
Ayam : kok,,,kotekkk,,kok…kotekkk
Kambing : mbeee….mbeeeee…..
Nenek : (kaget mendengar suara
peliharaanya) ha?!! Apa yang terjadi dengan hewan peliharaanku…jangan-jangan
telur ayamku dimakan burung oleh gagak. Awas!!!! takkan kuberi ampun….
Nenek itu pun bergegas pulang ke pondoknya. Alangkah terkejutnya ia
setelah memeriksa semua telur ayamnya di petarangan.
Nenek :Astaga!!!!Telur apa ini…Dari mana asalnya??? Baru
kali ini aku melihat telur sebesar ini. Lebih baik kubawa saja telur ini
(sambil memasukan telur tersebut kedalam keranjang)
Setelah itu, nenek kembali ke kebun untuk melanjutkan
pekerjaannya yang hampir selesai.
Saat
hari menjelang siang, ia pulang ke pondoknya untuk makan siang.
Nenek : Lapar sekali…(kaget) Hei!!,
siapa yang menghabiskan makananku, sudahlah lebih baik aku pergi mengambilnya
lagi..
Nenek itu hendak mengambil sisa makanannya didapur ,saat kembali..
Nenek : Hai,,siapa lagi yang
menghabiskan air minumku(sambil memegang tempayanya) …kurang ajar akan kuberi
pelajaran orang tersebut!!!!
ADEGAN 2
Pada
esok harinya, karena penasaran, ia pun berniat menjebak pelakunya.
Nenek : Dengan cara apa aku
menjebaknya . ah…Aku akan menjebak pelakunya dengan siri dan tembakau (sambil
menyiapkan jebakanya)
Setelah itu, berangkatlah ia ke kebun. Begitu nenek itu pergi,
keranjang yang berisi telur perlahan-lahan terbuka penutupnya dan keluarlah
seorang pemuda perkasa dari dalamnya yang tidak lain adalah Sumantapura.
Sumantapura : (sambil celingak celinguk melihat sekelilingnya)
Nenek itu sudah pergi, lebih baik aku segera melahap makanan itu…. Mmm lezat
sekaliii
Dengan perasaan senang, sumantapura melahap habis makanan tersebut
tanpa menyisakan sedikit pun.
Sumantapura : (Sambil memegang perutya)
kenyangnya,,,,(melihat siri dan tembakau) akan kulahap juga makanan ini
(mengambil dan memakanya) tiba-tiba,,(sambil memegang kepalanya) kepalaku
pusing, apa yang terjadi denganku, makanan apa yang dibuat nenek itu hingga..(jatuh
pingsan)
Oleh karena tidak terbiasa makan sirih, kepalanya pun menjadi pusing,
matanya berkunang-kunang, dan akhirnya jatuh pingsan. Menjelang siang, nenek
itu kembali dari kebunnya.
Nenek : (kaget) Ha?!! Siapa
geranagan ini pemuda ini..jangan-jangan pemuda ini telah mati (sambil
memeriksa) syukurlah..Alhamdulillah …pemuda ini hanya pingsan..Hey,nak!!
Bangunlah…
Begitu siuman, Sumantapura terkejut melihat seorang
nenek yang sedang duduk di sampingnya.
Sumantapura : Haa!!!(kaget) ..Maafkan saya, Nek.
Sayalah yang telah menghabiskan semua makanan nenek .
Nenek : (sambil tersenyum) Sudahlah,
Cucuku! Tidak apa-apa
Sumantapura : Terima kasih,Nek
Nenek : Tapi, kalau boleh Nenek
tahu, kamu siapa dan berasal dari mana ??
Sumantapura : Baiklah saya akan ceritakan saya
adalah putra sulung dari raja bulan,saya kerap mengelilingi angkasa dengan
kekuatan yang saya miliki dan suatu hari saat berkeliling saya sangat tertarik
dengan keindahan bumi sehingga saya menyamar menjadi sebutir telur, begitulah
,nek
Nenek : (kaget) jadi kamu putra
raja bulan??
Sumantapura : (sambil mengangguk)
Nenek : Baiklah tinggallah disini
sesuka hatimu,nak. Karena nenek menemukan dalam wujud telur maka Mulai sekarang
nenek akan memanggilmu dengan nama “La Onto-Ontolu” yang berarti telur
Sumantapura : Baiklah nek
Sejak itu pula, La Onto-Ontolu tinggal bersama si
nenek dan nenek sangat meyanyangi sumantapura sebagai cucunya.
Suatu malam saat sedang duduk di Teras rumah, La Onto-Ontolu merasa
bahwa kebahagiaan tersebut terasa kurang tanpa kehadiran seorang istri.
Nenek : (menhampiri la onto ontolu) ada apa gerangan
cucuku..apa yang membuatmu risau..
Sumantapura : Nek,bolehkan akau meminta sesuatu
kepada nenek
Nenek : Ada apa cucuku? Apa yang bisa
nenek lakukan
Sumantapura :Nek, bolehkah saya minta tolong untuk
dilamarkan putri sulung Raja Buton?
Nenek :Baiklah cucuku..besok nenek
akan pergi ke istana raja..
ADEGAN 3
Paginya Nenek bersama Sumantapura berangkat ke istana. Ketika di istana,
Sumantapura mempersilahkan Nenek itu masuk dan dia menunggu diluar. Ketika
masuk ke dalam istana nenek itu tidak sengaja bertemu dengan salah satu
pengawal istana.
Pengawal 1 : Hey!!!! Nenek tua, Ada apa
gerangan nenek datang keistana ini
Nenek : saya ingin bertemu dengan
baginda raja, pertemukanlah saya dengan baginda.
Pengawal 2 : Baiklah ikutlah dengan saya
Pengawal 2 pun mengantar nenek menemui baginda raja, Saat itu sang raja
sedang duduk santai dengan ketiga putrinya beserta dayang-dayang istana .Namun,
ketika menyampaikan lamaran tersebut di hadapan raja beserta ketiga putrinya,
ia tidak menyebut nama asli putra Raja Bulan itu karena sudah terbiasa
memanggilnya dengan La Onto-Ontolu
Pengawal2 : Ampun baginda, Hamba mengganggu
baginda tapi ada seorang nenek yang ingin bertemu dengan baginda raja(sambil
menunduk)
Raja : Baiklah persilahkan
nenek itu masuk
Pengawal2 : Baik baginda
Pengawal pun memanggil sang nenek yang sedari tadi menunngu diluar.
Pengawal2 : Masuklah
Nenek : Terima kasih
Pengawal2 : Inilah nenek yang ingin bertemu
dengan baginda raja
Raja : (sambil memberi isyarat
kepada pengawal untuk meninggalkan tempat itu) Pengawal2 : Hamba mohon undur diri
Raja : Ada gerangan yang
membawa nenek ingin menemui saya
Nenek : Ampun, Baginda! Hamba
datang kemari untuk menyampaikan lamaran cucu saya La Onto-Ontolu kepada putri
sulung baginda (sambil memberi hormat)
Putri sulung raja yang mendengar nama orang yang melamarnya itu tentu
saja tidak mau terima.
Putri sulung : Tidak, Yah. Aku tidak mau menikah
dengan telur.. aku tidak mau..
Raja :Pulanglah
dan sampaikan kepada cucumu bahwa putriku tidak menerima lamaranmu
Dengan perasaan kecewa, si Nenek keluar untuk menyampaikan kabar
buruk itu kepada La Onto-Ontolu. Mendengar kabar buruk
tersebut, La Onto-Ontolu tidak putus asa. Dan dia meminta kepada si Nenek untuk
masuk kembali,
Sumantapura : Maaf, Nek! Jika Nenek tidak keberatan,
saya minta tolong lagi untuk dilamarkan putri kedua raja..Siapa tahu dia mau
menerima lamaran saya
Putri kedua raja yang mendengar nama orang yang melamarnya itu tentu
saja tidak mau terima.
Putri kedua : Tidak, Yah. Aku tidak mau menikah
dengan telur, aku tidak sudi
Raja :Pulanglah
dan sampaikan kepada cucumu bahwa putriku tidak menerima lamaranmu
Meskipun tinggal putri bungsu yang menjadi harapan satu-satunya, La
Onto-Ontolu tidak pernah putus asa. Ia kembali meminta kepada nenek itu untuk menyampaikan
lamarannya kepada putri bungsu.
Sumantapura : Maaf, Nek! Jika Nenek tidak
keberatan, saya minta tolong sekali lagi untuk dilamarkan putri bungsu
raja..Siapa tahu dia mau menerima lamaran saya.
Nenek :Baiklah cucuku saya
menghargai kegigihanmu, saya akan pergi lagi menyampaikan niatmu kepada
baginda tapi ubahlah wujudmu menjadi
sebutir telur..
Sumantapura : kenapa nek?
Nenek : siapa tau putri bungsu
baginda mau menerima lamaranmu dengan melihat wujudmu sebagai telur
Sumantapura : baiklah nek
Kemudian kembalilah sang nenek keistana sekali lagi dan menghadap
baginda raja dengan membawa telur tersebut
Nenek : Ampun, Baginda! Hamba
datang sekali lagi kemari untuk menyampaikan lamaran cucu saya La Onto-Ontolu
kepada putri Bungsu baginda (sambil memberi hormat)
Raja : bagaimana anakku…
apakah kamu menerima?
Putri Bungsu :Baiklah,nek. Saya menerima lamaran
nenek. Saya akan menikah dengan cucu nenek
Nenek : (Kaget) Benarkah yang
mulia..yamg mulia menerima lamaran cucuku
Putri Bungsu : (Mengangguk)…
Nenek : berbahagialah cucuku..
putri bungsu baginda menerima lamaranmu…..(sambil berbisik pada telur) … ini
telur yang saya maksud yang mulia (sambil memberikan telur)
Putri bungsu : (sambil menerima) baiklah nek.. saya
akan menyimpan telur ini
Nenek : sekali lagi terima kasih
yang mulia.. kalau begitu hamba mohon undur diri yang mulia
Raja : silahkan..
Sementara itu, kedua saudara putri bungsu yang mengetahui hal tersebut
mengolok-olok dan menganggap adiknya itu tidak waras lagi.
Putri sulung : Hai, Bungsu! Apakah kamu sudah
gila? Untuk apa menikah dengan telur?
Putri Bungsu :Aku tidak gila, aku menerima lamaran
cucu nenek itu
Putri Sulung :Apa kamu tidak berpikir bagaimana
nasibmu kalau menikah dengan seorang telur,apa kamu tidak berpikir!!!
Putri kedua : Dasar memang nasibmu ditakdirkan
menikah dengan telur;
Putri Bungsu :Itu kemauanku, jadi apapun yang
kalian katakan terserah kalian saja
Putri sulung : Sudahlah lakukan sesukamu
Putri Kedua :Jangan meminta bantuan kepada kita
kalau terjadi sesuatu karena kita sudah memperingatkanmu
Putri Bungsu : terima kasih saudaraku.. Ayo kita
pergi telur …
Putri sulung : apa?? Sudhlah aku sudah muak dengan
semua ini.. ayo kita pergi…
ADEGAN 4
Sejak membawa telur itu, ia selalu mengalami kejadian aneh di dalam
kamarnya. Setiap kali saat ia hendak masuk kekamar manadi, air di bak mandinya
selalu habis.
Putri bungsu : (kaget) Apa yang terjadi dengan air
dibak ini.Padahal, bak itu selalu penuh air . aneh sekali.. (berjalan kembali
ke kamarnya)… siapa ya pelakunya.. aku harus menjebak pelakunya.. aku akan
bersembunyi disini…
Sampai hari menjelang malam.. tidak ada tanda-tanda yang muncul.. tapi
tiba-tiba terdengar suara dari kamar mandi
Putri Bungsu : Itu pasri pelakunya (berjalan menuju
kamar mandi) Hai, kamu siapa? Berani-beraninya kamu menyusup masuk ke dalam
kamarku
Sumantapura : (berjalan mendekati putri bungsu dan
terseyum )
Putri Bungsu : Hey!! Apa kamu tidak dengar apa yang
kukatakan
Sumantapura : tenanglah, Baiklah akan kuceritakan
siapa saya sebenarnya, saya adalah putra sulung dari raja bulan,saya kerap
mengelilingi angkasa dengan kekuatan yang saya miliki dan suatu hari saat
berkeliling saya sangat tertarik dengan keindahan bumi sehingga saya menyamar
menjadi sebutir telur, begitulah.
Putri bungsu : jadi wujudmu sebenarnya….
Sumantapura : inilah saya yang sebenarnya..
Mendengar cerita itu, maka tahulah ia bahwa ternyata pemuda tampan itu
adalah calon suaminya. Dengan persetujuan raja, perkawinan putri bungsu dengan
La Onto-Ontolu pun dilangsungkan dan mereka sangat bahagia
ADEGAN 5
Rupanya, perkawinan putri bungsu dengan pemuda tampan itu membuat
ketiga kakaknya iri hati dan dendam. Mereka berniat untuk membuat adik
bungsunya itu menderita. Suatu hari, ketiga kakak putri bungsu mengajak Putri
Bungsu dan suaminya untuk berburu ke hutan. Selain membawa bekal makanan,
mereka juga membawa sirih dan tembakau. Setiba di hutan, putri sulung raja
sengaja membuang puan (tempat sirih) kesayangan milik putri bungsu ke dalam jurang.
Putri Bungsu : Jangan!!!!!! Apa yang mau kakak
lakukan, jangan,kak
Putri sulung : Diamlah dan jangan banyak bicara
(sambil mendorong Putri bungsu dan membuang puanya ke dalam jurang)..
lihatlah.. apa yang akan kamu lakukan adikku
Putri Bungsu : (menangis) hikss….hikss..hiksss,
kalian jahat..
Putri kedua : hahaha,,rasakan, apa yang yang
akan kamu lakukan adikku???
Sumantapura : Tenanglah dinda,,saya akan
mengambilkanya untukmu, tunggulah disini
Namun, begitu ia turun, kedua kakak putri bungsu segera mendorong
Sumantapura ke dalam jurang.
Putri bungsu : Apa yang kakak lakukan,HENTIKAN!!!!
Sumantapura : tolonggggggggg……………….
Putri sulung : Diamlah,,,suamimu itu pasti sudah
mati karena jatuh ke dalam jurang dan
Mungkin sudah di
makan ular atau serigala ,hahaha
Putri Bungsu : KANDA!!!! Hiks,,,hiks…hikss
Putri Kedua : diamlah!! Kalau kau tidak diam, kau
akan kubuang juga ke dalam jurang
Putri Bungsu : kandaaaa…. Bagaimana keadaanmu…
apakah kamu masih hidup….
Purti sulung : sudahlah.. tinggalkan saja dia,
pasti dia sudah mati dibawah sana
Putri bungsu : tidakkkkk!!!! Aku akan menunggunya
disini..
Putri Kedua : terserah.. lakukan sesukamu.. ayo
kita pergi
Ia hanya bisa pasrah atas peristiwa yang menimpa suaminya. Hingga
tengah malam, putri bungsu yang malang itu hanya duduk termenung disembari
ditemani suara jangkrik. Ia memikirkan nasib laki-laki yang amat dicintainya
itu. Di tengah-tengah lamunannya, tiba-tiba terdengar suara suara jejak kaki
Putri Bungsu : siapa itu , siapa itu ?
Sumantapura : Ini aku Dinda,aku Suamimu. Dinda mengapa
kau masih di sini ?
Putri Bungsu : Aku menunggu Kanda,aku khawatir pada
Kanda. Tapi syukurlah Kanda
baik – baik saja.
Sumantopura : iya Kanda baik – baik saja.Aku
menepati janjiku, ini(sambil memberikan
puan)
Putri bungsu : Terima kasih kanda,saya sangat
senang karena kanda selamat
Sumantapura : (tersenyum) . Dinda…ada yang ingin
kubicarakan denganmu
Putri Bungsu : ada apa kanda??
Sumantapura : ikutlah denganku, aku akan membawamu
ke bulan.Aku tidak nyaman tinggal diistana itu
Putri Bungsu : tapi,,,,,(berpikir sejenak)
mmm…baikah kanda, aku akan ikut dengan kanda
Sumantapura : baguslah
Putri : tapi bagaimana ayahku
dan juga saudaraku
Sumantapura : tenanglah aku sudah mengirim
perwakilan dari kerajaanku untuk menyampaikan kebenaranya pasti baginda raja
sudah melakukan sesuatu.. nanti kapan-kapan kamu boleh mengunjungi ayahmu…
Putri bungsu : terima kasih
La Onto-Ontolu mengajak istrinya ke bulan. Mereka pun hidup rukun dan
bahagia. Sementara itu, ketiga kakak putri bungsu mendapat hukuman dari raja
karena diketahui telah membuat putri bungsu menderita sehingga pergi dari
istana.
Demikian
cerita La Onto-ontolu. Semoga anda semua menikmatinya.