Pulau
Kakaban termasuk pulau favorit wisatawan di
kawasan kepulauan Derawan. Pulau ini sangat unik dan eksotis. Bagaimana tidak?
Perhatikan saja dari foto udara. Sebuah pulau lazimnya berupa daratan luas.
Namun tidak dengan Pulau Kakaban. Daratannya hanya seperti dinding pembatas
sebuah danau raksasa di tengahnya. Danau ini merupakan danau purba yang
terbentuk dari proses geologi jutaan tahun lalu.
Di
Pulau Kakaban jangan pernah melewatkan momen terindah di dalam laut. Berenang
bersama ikan manta Ray atau ikan pari. Ikan ini bisa berada dekat sekali dengan
penyelam tanpa merasa terganggu. Jika anda beruntung, anda akan bertemu dengan
manta ray raksasa sepanjang enam meter.
Pulau Kakaban memang tempat wisata
spesial untuk para penyelam. Tak kurang dari sembilan titik penyelaman
(diving point). Delapan diantaranya di sisi luar pulau menghadap laut dan satu
di sisi dalam pulau berupa danau. Di sisi luar pulau kondisinya lebih mirip
dengan penyelaman di laut lepas dan boleh jadi hiu biru akan menghampiri anda.
Sedang di danaunya, anda bisa menemukan ubur-ubur (jelly fish) tanpa sengat
berbeda dengan ubur-ubur kebanyakan. Sehingga anda tak perlu khawatir kesetrum
ubur-ubur.
Sembilan
titik penyelaman di Pulau Kakaban adalah North Face, The Draft, Divers Delight,
Rainbow Run, The Plateau, The Wall, Cabbage Patch, Barracuda Point, dan Jelly
Fish lake.
Pulau
Kakaban merupakan lingkungan laut eksepfora. Pulau ini muncul ketika jaman
Holosen, sekitar 19000 SM telah menjebak 5 kilometer persegi air laut.
Air laut ini terjebak dalam 50 meter punggungan, mengubah daerah tersebut tapak
seperti daratan-laut-danau. Tempat lain yang mirip seperti ini hanya
Pulau Mikronesia yang lebih dominan seperti padang pasir .
Beberapa
spesies aneh dan hewan khas layak diamati di kedalaman danau.
Perjalanan selama ribuan tahun, membuat adaptasi menjadi sebuah ekosistem yang
sangat unik untuk sebuah lingkungan air payau. Danau yang penuh dengan
sedikitnya 4 jenis ikan jelly stingless termasuk salah satu yang terbaik jenis
Cassiopea (Cassiopea Xamachana).
Sekitar
tiga spesies alga hijau Halimeda menutupi dasar danau pulau Kakaban dan
akar mangrove hidup berdampingan dengan tunicates, spons, cacing tabung,
bihalves, krustasea, anemon, mentimun laut, ular laut dan sedikitnya lima species
ikan gobi. Banyak juga spesies tak dikenal berada dalam kelimpahan. Seorang
peneliti Dr Thomas Tomascik dari Kanada menyebut Kakaban sebagai surga biota
laut.
Pulau
Kakaban masih menyimpan misteri
bagaimana tumbuhan danau dan hewan yang mampu bertahan dalam sistem terisolasi
hingga kini menjadi bahan perbincangan menarik para ilmuwan kelautan dan
geologi. Ribuan ubur-ubur, barakuda, tuna dan hiu biru banyak ditemukan
Barracuda Point, Pulau Kakaban.